Belajar bahasa ah...

- Audzubillah himinasyaitonirrajim : Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk.
- Naudzubillah himinasyaitonirrajim : Kami berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk.

- Astaghfirullah hal adzim : Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung (Istighfar)

- Nastaghfirullah hal adzim : Kami mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung (Istighfar Jamak)
-Afwan = Ma'af, "Jiddan"=Sekali, "Afwan Jiddan"=Maaf sekali.
Kata "Afwan" juga biasa dipakai menjawab kata "syukron" (terimakasih),Maksud kata afwan di sini adalah terimakasih kembali.

-Waiyyakum = Sebaliknya/semoga antum juga demikian

-Tafadhol = Silahkan

-Jazakalloh = Semoga Allah membalasmu
-Jazakumulloh = Semoga Allah membalas kalian,"khoiron" = kebaikan, "katsiro" =banyak
Kata ganti orang (Dhamir) yg umum digunakan,
seperti ANTA=kamu laki2,ANTI=kamu perempuan,ANTUM=kalian

Contoh: jazaKUMullahu khoiron:Semoga Allah membalas kebaikan kalian. kata KUM adalah dari ANTUM=Kalian. bisa juga diganti KA dari ANTA(jazakallah), atau KI dari ANTI(jazakillah)

ANTUM bisa untuk satu orang laki2/wanita. kata Antum adalah kata yg lebih sopan di ucapkan.Contoh:Assalamu'alaiKUM

~twitter @QuranDanSunnah.
 

Adab-Adab Harian ( Sunnah Rasullullah )


Adab-Adab Harian ( Sunnah Rasullullah )
ADAB ADAB SEBELUM TIDUR
1. Bersihkan diri sebelum tidur
2. Alas tempat tidur dengan cadar
3. Kibas tempat tidur 3x
4. Kepala mengadap kiblat
5. Laksanakan solat taubat
6. Baca 4 Qul
7. Baca ayat Qursi
8. Baca Alhamdulillah 33x
9. Baca Subhanallah 33x
10.Baca Allahuakbar 33x
11.Baca Bismillah 21x
12.Selawat 10x
13.Maafkan semua insan
14.Doa-Allah Humma Bismika Amutu Wa ahya
15.Mulakan tidur mengereng ke kanan
16.Jika mimpi buruk . ucapkan Astaqfirullah 3x dan balikkan bantal
17.Jika mimpi yang baik, buat sujud syukur dan solat hajat
18.Bangun solat tahajud dan diakhiri dengan solat witir
19.Baca Quran perlahan –perlahan
20.Doakan bacaan kita untuk ibu dan ayah
21.Baca doa bangun tidur – Alham Dullillah Hillazi Ahyana Ba dama
Amatana Wailai Hinnusyur.
ADAB-ADAB MASUK TANDAS
1. Doa sebelum masuk –Allah Humma Inni “Auuzubika Minal Khubsi
Wal Khobais
2. Tutup kepala
3. Pakai selipar
4. Jangan terlalu di dalam tandas
5. Jangan bercakap-cakap di dalam tandas
6. Jangan membawa kalimah hadis atau Quran
7. Jangan mandi telanjang
8. Jangan makan dan minum
9. Jangan menyanyi dalam tandas
10. Jangan berkahak dalam tandas
11. Jangan kencing berdiri
12. Jangan melihat najis
13. Jangan melihat kemaluan
14. Jangan meludah pada najis
15. Jangan mengadap kiblat
16. Jangan membawa kalimah Allah atau Muhammad
17.Selepas kencing hendaklah berdehim
18. Masuk ke tandas dengan kaki kiri dan keluar dengan kaki kanan
19. Jangan baca Quran dalam tandas
20. Selepas keluar baca doa – Alham dulillah Hil Lazi Azhaba Anil Aza Wa
Aafani
ADAB MAKAN
1. Makan ketika lapar , berhenti sebelum kenyang
2. Makan jangan gelojor
3. Doa makan – Allah Humma Barik Lana Fiima Rozaktana Wakina
Azabannar
4. Sebaik-baiknya makan dalam dulang
5. Hamparkan saperah , di bawah dulang
6. Sebaik – baik nya makan berjamaah
7. Lebihkan kawan
8. Makan makanan yang sebelah tepi dahulu
9. Jangan makan berdiri atau berjalan
10.Jangan berhenti sebelum orang yang lebih tua berhenti
11.Jangan menghembuskan nafas ketika minu
12.Minum seteguk-seteguk
13.Sebaik-baiknya minum selepas selesai makan
14.Mulakan makan dengan mencicah garam
15.Sebaik –baiknya suapan pertama ,guna tiga jari
16.Jangan makan 3 jenis makanan dalam satu suapan
17.Jangan makan makanan yang berlendir
18.Di haruskan makan buah-buahan , berdiri
19.Jilat jari selepas selesai makan
20.Jangan cerita hal-hal dunia ketika makan
21.Cerita perkara-perkara agama ketika makan
22.Jangan berdiam diri ketika makan , itu adalah sifat kaum yahudi
23.Doa dalam hati – Allah Humma Lakam Hamdu Walakassyukru
24.Doa selepas makan – Alham Dullillah Hilazi At Aamana Wasakona Waja
Allana Minal Muslimin.
ADAB BELAJAR
1. Hadapkan diri ke kiblat
2. Doakan Guru-guru
3. Doakan Ibu bapa
4. Belajar dengan selesa
5. Jangan meniarap ketika belajar
6. Jangan berbaring ketika belajar
7. Jangan belajar di tempat yang tidak terang
8. Berikan tumpuan
9. Buat nota ( dobet) ringkas
10.Buat mind mapping
11.Belajar berkumpulan
12.Hormati guru
13.Hormati rakan seperguruan
14.Bantu orang yang lemah dalam pelajaran
15.Banyakkan bertanya dalam kelas
16.Dapatkan restu ibu dan ayah
17.Buat banyak latihan
18.Bangun malam ,solat tahajud
19.Cuba jawab soalan-soalan tahun lepas
20.Dapatkan bantuan kawan yang pandai
21.Dapatkan bantuan guru
22.Puasa sunat isnin dan khamis bagi yang lemah otak
23.Baca surah Ai Waqiah setiap hari
24.Jangan benci atau berdendam dengan guru
25.Amalkan sunnah dan adab-adab harian
26.Makan makanan membantu otak seperti , kismis,spirulina,kurma
Ajwa,susu segar, habatus saodah, dan sebagainya.


Adab di Dalam Rumah

  • Ketahuilah bahwa Rasulullah SAW berada dalam tuntunan yang paling sempurna, jalan beliau adalah jalan yang paling terbaik, pada saat beliau menyadari bahwa dunia adalah tempat untuk berjalan bukan tempat menetap, maka beliau menjadikannya tempat tinggal sebatas kebutuhan, baik untuk menutupi diri dari pandangan orang, menghindarkan diri dari bahaya panas, dingin, hujan dan angin serta menjaga apa yang hidup padanya dari binatang piaraan dan yang lainnya, beliau tidak menghiasi dan membangunnya, rumah beliau bukanlah rumah yang megah sehingga orang lain takut jika dia hancur dan tidak pula menjulang tinggi sehingga menjadi tempat bagi sarang binatang, menjadi sasaran hembusan angin kencang, dan bukanlah ia rumah bawah tanah sehingga menyerupai rumah para diktator-diktator terdahulu, bahkan mungkin mengganggu orang yang tinggal padanya karena minim dan kosongnya oksigen, sinar matahari dan diselimuti kegelapan atau menjadi hunian mahluk-makhluk, rumah Nabi Muhammad SAW adalah rumah sederhana yang baik, harum karena keringat atau bau beliau sendiri.[1]
  • Umar RA berkata di atas mimbar: Wahai sekalian manusia perbaikilah tempat tinggalmu, dan jauhilah binatang yang selalu bersembunyi ini (ular) sebelum dia menjadikan kamu takut…)
  • Sesungguhnya Allah SWT menjadikan bagi rumah-rumah tersebut kehormatan, firman Allah SWT:
وَيَسْأَلُوْنَكَ عَنِ اْلأَهِلَّةِ قُلْ هِيَ مَوَاقِيْتُ ِللنَّاسِ وَاْلحَجِّ وَلَيْسَ الْبِرَّ بِأَنْ تَأْتُوْا اْلبُيُوْتَ مِنْ ظُهُوْرِهَا وَلكِنَّ اْلبِرَّ مَنِ اتَّقَى وَأْتُوْا اْلبُيُوْتَ مِنْ أَبْوَابِهَا وَاتَّقُوْااللهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
“Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: “Waktu bagi manusia dan (bagi ibadat hajji); Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang-orang bertaqwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya, dan bertaqwalah kepada Allah agar kamu beruntung”.[2]
  • Saat keluar dari rumah dianjurkan membaca:
بِسْمِ اللهِ تَـوَكَّلْتُ عَلىَ اللهِ وَلاَحَوْلَ وَلاَ قُـوَةَ إِلاَّ بِاللهِ
“Dengan menyebut nama Allah, aku berserah diri kepada Allah dan tiada daya dan upaya kecuali seizin Allah”.[3]
  • Saat memasuki rumah mengucapkan:
بِسْمِ اللهِ وَلَجْنَا بِسْمِ اللهِ خَرَجْنَا وَعَلىَ رَبِّنَا تَوَكَّلْنَا
“Dengan menyebut nama Allah kami memasuki rumah, dengan menyebut nama Allah kami keluar dan kepada Allah kami berserah diri”. Kemudian mengucapkan salam kepada keluarganya.[4]
  • Tidak bermegah-megah dalam membangun rumah, berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW:
لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى يَتَطَاوَلَ النَّاسُ فِي الْبُنْيَانِ
“Hari kiamat tidak akan terjadi sampai manusia bermegah-megahan dalam membangun”.[5]
  • (Dianjurkan) membangun rumah yang luas, berdasarkan sabda Nabi:
سَعَادَةُ اْلمَرْءِ اْلمَسْكَنُ الْوَاسِعُ وَالْجَارُ الصَّالِحُ وَالْمَرْكَبُ الْهَنِي
“Kebahagian seseorang pada rumah yang  luas, tetangga yang shaleh dan kendaraan yang menyenangkan”.[6]
  • Aktifitas seorang lelaki di rumahnya, Aisyah radhiallahu anha pernah ditanya tentang: Apakah yang dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW di dalam rumah keluarganya? “Beliau mengerjakan apa yang dikerjakan oleh keluarganya dan jika waktu shalat telah tiba maka beliau keluar (menuju shalat)”.[7] Jawab Aisyah. Beliau juga berkata: “Beliau adalah seorang manusia biasa, mencuci pakaiannya dan memerah susu kambingnya”.[8]
  • Nabi Muhammad SAW bersabda:
مَنْ أَنْـفَقَ نَفَقَـةً عَلىَ أَهْلِهِ وَهُـوَ يَحْتَسِبُهَا كَانَتْ لَهُ صَدَقَةً
“Barangsiapa yang memberikan nafkah bagi keluarganya dan dia mengharapkan pahala dengannya maka hal itu shadaqah baginya”.[9]
  • Beliau juga bersabda:
إِنَّكُمْ لَنْ تُنْفِقَ نَفَقَةً  تَبْتَغَِي بِهَا وَجْهَ اللهِ إِلاَّ أُجِّرْتَ بِهَا حَتَّى مَا تَجْعَلُ فِي فَمِ امْرَأَتِكَ
“Sesungguhya kalian tidak memberikan nafkah (kepada keluargamu) untuk mengharap pahala dari Allah kecuali engkau pasti diberikan pahala karenanya sampai pada apa yang engkau letakkan pada mulut istrimu”.[10]
  • Mematikan lampu, berdasarkan sabda Nabi muhammad SAW:
أَغْلِقُـوْا اْلأَبْوَابَ وَأَوْكُوْا السِّقَاءَ وَاكْـفِئُوْا اْلإِنَاءَ  وَخَمِّرُوْا اْلإِنَاءَ  وَأَطْفِـئُوْا الْمِصْبَاحَ إِنَّ الشَّـيْطَانَ لاَ يَفْتَـحُ غَلْقًا وَلاَ يُحِلُّ وِكَاءً وَلاَ يَكْشِفُ إِنَاءً وَإِنَّ الْفُوَيْسِقَةَ تَضْرِم ُعلَىَ النَّاسِِ بَيْتَهُمْ
“Tutuplah pintu, baringkanlah botol tempat minummu, baliklah bejanamu, padamkanlah lampu, sesungguhnya setan tidak membuka yang tertutup, tidak menempati tempat minum (yang dibaringkan) dan tidak pula membuka bejana (yang dibalik) sesungguhnya bintang kecil yang nakal (tikus) bisa menybebkan kebakaran pada rumah seseorang”.[11]
  • Tidak membiarkan api menyala di dalam rumah pada waktu akan tidur, suatu malam sebuah rumah penduduk kota Madinah terbakar, lalu Nabi menceritakan tentang kejadian tersebut, maka beliau mengingatkan:
إِنَّ هذِهِ النَّارَ عَدُوٌّ لَكُمْ فَإِنْ نِمْتُمْ فَأَطْفِئُوْهَا عَنْكُمْ
“Sesungguhnya api ini adalah musuh bagimu, maka jika kalian tidur padamkanlah api tersebut dari rumahmu”.[12]
  • Dianjurkan menggantungkan cemeti di rumah, sesungguhnya Nabi memerintahkan untuk menggantungkan cemeti di rumah.
  • Menutup pintu pada malam hari tiba, sebab Nabi SAW bersabda:
كُفُّوْا صِبْيَانَكُمْ عِنْدَ فَحْمَةِ اْلعِشَاءِ وَإِيَّاكُمْ وَالسَّمْرَ بَعْدَ هِدْأَةِ الرِّجْلِ فَإِنَّكُمْ لاَ تَدْرُوْنَ مَا يَبُثُّ اللهُ مِنْ خَلْقِهِ ؟ فَأَغْلِقُوْا اْلأَبْوَابَ وَأَطْفِئُوْا اْلمِصْبَاحَ وَأَكْفِـئُوْا اْلإِنَاءَ وَأَوْكُوا السِّقَاءَ
“Tahanlah anak-anakmu berkeliaran pada saat kegelapan waktu isya’ dan berjaga-jaga setelah tenangnya gerakan kaki, sesungguhnya kalian tidak mengetahui apa yang dimunculkan oleh Allah dari mahluk ciptaan -Nya, maka tutuplah pintu-pintu, matikanlah lampu-lampu, baliklah bejana-bejanamu dan baringkanlah botol-botol minummu”.[13]
  • Menahan anak-anak kecil pada waktu isya’, berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW:
كُفُّوْا صِبْيَانَكُمْ حَتَّى تَذْهَبَ فَحْمَةُ أَوْ فَوْرَةُ الْعِشَاءِ  سَاعَةً تَهُبُّ الشَّيَاطِيْنُ
“Tahanlah anak-anakmu sampai berlalunya malam atau menghilangnya waktu isya’; pada saat setan-setan sedang bergentayangan”.[14]
  • Imam Bukhari rahimhullah menulis: Babut Tabarruz fil Buyut (Bab membuang hajat di dalam rumah). Ibnu Hajar rahimhullah berkata: Pengarang menulis bab ini untuk memberikan penjelasan bahwa keluarnya wanita untuk membuang hajat di luar rumah tidak berlangsung secara terus menerus, akan tetapi pada masa selanjutnya dibangunlah WC di dalam rumah, akhirnya tidak dibutuhkan kembali keluar rumah untuk membuang hajat.
Majid bin Su'ud al-‘Ausyan

[1] Al-Adabu Syar’iyah 3/411. [2] QS.Al-Baqarah: 189.
[3] HR. Abu Dawud no: 4349, Al-Turmudzi no: 3666.
[4] HR. Abu Dawud no: 1091.
[5] Dishahihkan oleh Albani dalam kitab shahihul adab no: 350.
[6] Dishahihkan oleh Albani dalam kitab Shahihul Adab no: 355.
5 Dishahihkan oleh Albani dalam kitab Shahihul Adab no: 418
6 Dishahihkan oleh Albani dalam kitab As-Silsilatus Shahihah no: 671.
[9] Dishahihkan oleh Albani dalam kitab Shahihul Adab no: 576
[10] Dishahihkan oleh Albani dalam kitab Shahihul Adab
[11] Dishahihkan oleh Albani dalam kitab Shahihul Adab no: 927
[12] Dishahihkan oleh Albani dalam kitab Shahihul Adab no: 931
[13] Sanadnya shahih dengan syarat Muslim, dan dishahihkan oleh Albani dalam Al-Silsilatus Shahihah no: 3454.
[14] Dishahihkan leh Albani dalam kitab Shahihul Ada